Jogja International Performing Arts Festival 2010 ;D -RepoRt-

JANGAN LEWATKAN!!
ASIA TRI JOGJA FESTIVAL
An International Performing Art Event 
based on Agricultural dance n Music Performance
PADA 6-7 OKTOBER 2010 
Di TEMBI RUMAH BUDAYA 

PUKUL 19:30 – 22.00
Featuring: 
Alejandro Pino, Luisfer, Setyastuti n Tembi Dance Co., Miho Konai, Yuri Osawa [6 Oktober 2010]
Djembe Merdeka, Payon Percussion, MN Sambel [7 Oktober 2010]
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 

Yeap..sejak Hari Sabtu lalu (03/10) Jogja kembali lagi mengadakan acara kesenian yg bertajuk “Jogja International Performing Arts” atau nama lainnya JISP –Jogja International Street Performance- yang diikuti para seniman dari 7 negara, yaitu: Indonesia, Jepang, India, Spanyol, Chili, Hongaria dan Venezuela. =) Tema festival kali ini ialah “Art For Peace”. Diilhami dari situasi politik dunia yg penuh ketegangan karena adanya pengklaiman kekayaan kebudayaan, perang antar suku, argumentasi politik, dll yang menyebabkan konflik dan perpecahan.

Pembukaan acaranya dengan pawai kesenian di seputar jalan Malioboro. Sayang, saya tak bisa ikut menyaksikan, karna sedang ada acara di Boyolali dan Solo. Tapi membaca beritanya, sangat menarik sekali.Sangat disayangkan, saya melewatkannya ^^,

Stage performance-nya, digelar di Gedung Societet Taman Budaya Yogyakarta, dari pk 19.30 – 22.00. Nah, untuk acara ini, syukurlah aNa bisa datang!! ;D Dan ternyata mantap banged, ga rugi hujan-hujan tetap usaha untuk datang ke sana.
 
-SENIN, 4 OKT 2010-
Pada hari Senin (04/10) JISP menyuguhkan pertunjukan seni dari Jepang dan Chili, yaitu Yuri Osawa, Alejandro Pino dan Miho Konai-NR6. Yuri Osawa membawakan “I would Like to Dance with My Whole heart”. Penampilan cukup menarik. Hehee..di awal kek hantu. Baju putih2,, lighting dikit, yuri bawa senter dg jalan so smooth.. ^.^ 

Alejandro Pino menampilkan repertoar kek pantomim yang dikreasikan dengan music, tari, sirkus, butoh bahkan salsa!! Gestur mimik mukanya sangat kentara dibalut dengan komedi. Mengisahkan susahnya hidup di kota besar.

Sedangkan Miho Konai & NR6 (Sora Matsuda, Moe Yamakasi, Masako Kotagima, Mitsuharu Nishizawa, Junichi Takahashi) menampilkan “Be a Cloud Runs Night”, sebuah ide estetik bahwa ruang sebagai gambar lukisan manusia dan waktu.

-SELASA, 5 OKT 2010-
Ialah hari terakhir JISP. Menampilkan Tembi Dance Co dari Indonesia, Jun Amanto dan Arata-Genjindan dari jepang. Saya sangat suka pertunjukan dari Tembi Dance. Tariannya sarat akan kebudayaan Jawa, namun dipadi gerakan dinamis yang menggairahkan. Kadang lambat, tiba-tiba ritme berubah cepat. Membuat saya penasaran, apa sih gerakan selanjutnya.


Penampilan kedua dari Jun Amanto dengan tarian modern eksperimental butohnya “Kabuki Mai”. Dengan kain putih dan topeng, Jun merangkai gerakan unik lewat tubuhnya. Sesekali, ia harus menutup bagian atas tubuhnya untuk sekadar menempatkan topengnya di antara tubuhnya. Sekilas, kepalanya berpindah tempat dari atas leher ke bagian tengah tubuhnya. Ritme yang terkadang sangat lambat, sempat membuat Na terkantuk2.. [hihi..maklum, kerja seharian langsung cabut nonton, lum sempat makan malam lagi.. T.T]. 

Penampilan terakhir dari Arata dan Genjindan, yang dimainkan oleh Mao Arata, Yoshie Baba, Shiho Uemoro, Tetsuya Koyano, Yuniawan Setyadi dan Suryo Purnomo. Genjindan mempunyai arti sekumpulan orang primitif. Yang belum mampu berjalan. Mereka ingin melompat, berlari, dan terbang. Dengan adanya dua penari lokal, dan ada percakapan dan monolog di dalamnya, makna tarian cukup dapat dipahami. Karena berkisah tentang manusia primitif, maka gerakan, tarian dan mimik muka mereka pun seperti orang primitif sehingga kadang membuat penonton geli dan tertawa.

BACA JUGA:
LOMBA FOTOGRAFI JOGJA JAVA CARNIVAL!?! 
AGENDA LENGKAP SEMARAK ULTAH KOTA JOGJA KE-254 TAHUN 2010 

JOGJA JAMMING,,SAATNYA SENI BICARA!! 

KREASI MEMBUNGKUS KADO SPIRAL

DOWNLOAD SOAL STAN

DONOR DARAH? GAK SEGAMPANG ITU..